There was this boy. Living in a harmony without agony. In a place where darkness seems to fade to the thin air. There was no conflict, nor a war. He followed the stream of the life that seems to not have an end of the flow. He goes to the stream with a person. A person that dazzles his eyes from the very moment he came across her. They both embarked in a journey of life to the vast sky. With her, that boy was not afraid of anything that came upon his way. Overwhelmed with joy and happiness. With her, the boy is brave enough to arrange his shattered dreams, to become a one flawless complete dream. A dream of unknown future that he and she has. But shame, that perfect life that he had, had starting to betray the him. His arrogancy brought him closer to his misery. His naivety let him see his despair coming slowly. O starry night, bring him out of the dark. Make him forgive for what he had done. Let him atone all of his fault to her. Anything that would bring back the perfect life of him. Let him say the word, and hope that she would forgive his negligency .Please let him say :
i'm sorry
8/30/12
8/5/12
duabelas
Helloooooo. Sekedar info, sekarang gua udah kelas dua belas bro. Dan bagi gua itu sama sekali bukan kabar baik. Kelas 12 itu pasti harus ketemu sama yang namanya UN sama SNMPTN. Dan diantara dua tes tadi yang paling mengerikan adalah SNMPTN. Tes tertulis ini bakalan banyak banget yang ikutan. Dan yang diterima ? cuma segelintir manusia yang mungkin bisa dihitung tanpa kalkulator.
Udah sekitar dua minggu gua ada di kelas 12. Dan di kelas gua merasa seperti koala yang nangkring di batang pohon. Cengok. Kelas gua bagaikan kelas para jenius yang lagi dikumpulin buat pelatihan olimpiade internasional. Berbeda jauh dari 2 kelas gua yang lalu. Setiap di suruh maju ngerjain soal, mereka dengan kecepatan diluar batas normal buru buru maju ngerjain ke depan kaya berebut sembako. Gua ? nulis nomer satu aja belom. Entah apa yang mereka makan setiap harinya. Mungkin makanan sama yang dimakan Einstein....Nasi
Semakin lama belajar di kelas semakin gua nanya :
"Dua tahun di sekolah ini gua belajar apa aja ?"
Gua merasa tertinggal, jauh. Entah gua bisa survive ke depannya atau enggak. Tapi yang pasti gua gak bakal buang mimpi gua. Ya mungkin mimpi kali ini bakal dengan sedikit kerja keras, lagian juga gak ada yang gak mungkin di dunia ini kan. Dan gua cukup beruntung punya seseorang yang (semoga) selalu ada disana buat ngebantu gua. Iya kan sef ? hehe. Gua juga bakal lakuin yang gua bisa buat ngebantu dia.Yang paling penting adalah jadi diri lu sendiri dan lakuin semuanya dengan hati
-So just do your best, let God do the rest
Udah sekitar dua minggu gua ada di kelas 12. Dan di kelas gua merasa seperti koala yang nangkring di batang pohon. Cengok. Kelas gua bagaikan kelas para jenius yang lagi dikumpulin buat pelatihan olimpiade internasional. Berbeda jauh dari 2 kelas gua yang lalu. Setiap di suruh maju ngerjain soal, mereka dengan kecepatan diluar batas normal buru buru maju ngerjain ke depan kaya berebut sembako. Gua ? nulis nomer satu aja belom. Entah apa yang mereka makan setiap harinya. Mungkin makanan sama yang dimakan Einstein....Nasi
Semakin lama belajar di kelas semakin gua nanya :
"Dua tahun di sekolah ini gua belajar apa aja ?"
Gua merasa tertinggal, jauh. Entah gua bisa survive ke depannya atau enggak. Tapi yang pasti gua gak bakal buang mimpi gua. Ya mungkin mimpi kali ini bakal dengan sedikit kerja keras, lagian juga gak ada yang gak mungkin di dunia ini kan. Dan gua cukup beruntung punya seseorang yang (semoga) selalu ada disana buat ngebantu gua. Iya kan sef ? hehe. Gua juga bakal lakuin yang gua bisa buat ngebantu dia.Yang paling penting adalah jadi diri lu sendiri dan lakuin semuanya dengan hati
-So just do your best, let God do the rest
Subscribe to:
Posts (Atom)